Hublotwatch777 – Salah satu yang membuat Paris tetap menjadi kota fashion nomor satu di dunia karena mampu menghasilkan para desainer kelas satu dengan rancangannya yang tidak biasa. Paris mampu mengantarkan mereka ke posisi atas hingga sekarang, dan hasil rancangan mereka pun telah dipakai di seluruh penjuru dunia. Untuk menuju posisi bergengsi itu, para desainer harus mengorbankan hal-hal lainnya. Ada kalanya meninggalkan zona aman demi mencapai yang mereka impikan selama ini. Tentu bukanlah pilihan yang tidak berisiko.
Hal ini juga yang dilakukan oleh desainer setenar Christian Dior atau yang lebih dikenal dengan Dior. Brand terkenal dengan slot gacor gampang menang rancangannya yang menawan ini mampu membuat mendiang Putri Diana jatuh cinta pada pandangan pertamanya. Tas yang dirancang oleh Dior ini mampu menghipnotis Putri Diana saat itu. Lalu bagaimana kisah hidup seorang Christian Dior hingga bisa membuat semua mata dunia tertuju pada rancangannya? Mari simak sejarah dan profil dari Dior hingga rancangannya menjadi sepopuler sekarang.
Lahir dari Keluarga Berada
Menjadi orang yang sukses tidak hanya digariskan pada mereka yang sudah dilahirkan dari keluarga berada. Sebagian mempunyai jalan cerita hidup yang beraneka ragam sehingga mampu meraih kata sukses di kemudian hari. Namun, anak kedua dari empat bersaudara ini lahir di kota Normandy, sebuah kota tepi laut Granville, Perancis, ini memang diciptakan dari kalangan orang berada. Keturunan langsung Maurice Dior dan sang ibu, Madeleine Martin.
Pekerjaan sang ayah yakni pengusaha dan juga pemain Slot Gacor masuk di bidang bahan kimia dan pupuk tanaman. Perusahaan yang dipimpinnya pun terbilang sukses dan ia banyak meraup keuntungan dari game slot gacor gampang menang nya. Namun sayangnya, keluarga besar itu harus hijrah ke negara mode, Perancis. Untuk mengobati rasa rindunya itu, mereka tetap mengunjungi kota Normandy setiap libur musim panas.
Terlahir dari keluarga kaya, secara tidak langsung juga menempatkan pendidikan di nomor paling atas. Itu yang mengakibatkan orang tua Dior menginginkan anaknya menjadi seorang diplomat. Dior juga dengan sabar menuruti kemauan orang tuanya untuk belajar ilmu politik, walaupun memang impian itu bukanlah tujuan hidupnya. Pasalnya, menjadi seorang seniman ternyata adalah passion utama Dior.
Dengan harga yang sangat bergelimpa, anak orang kaya juga tidak berharap dari harga kekayaan orang tuanya sendiri, ia dari kecil sudah diajarkan mencari uang sendiri dari situs judi slot online terbaik yang sedang populer hingga kini.
Keinginan untuk menjadi seorang seniman di bidang fashion begitu kuat. Dia pun nekat menjual beberapa sketsa rancangannya sekitar 10 cents di halaman depan rumah demi memenuhi kebutuhan ekonomi untuk membangun sebuah galeri. Impiannya pun sedikit demi sedikit terpenuhi pada tahun 1928 ketika Dior meninggalkan sekolahnya. Melihat impian sang anak begitu kuat akan karya seni, maka Maurice Dior, sang ayah langsung membiayai pembukaan galeri kecil tersebut.
Galeri ini pun menjual beberapa karya seni Pablo Picasso serta Max Jacob dan sukses meraup keuntungan. Namun sayangnya, galeri ini tidak berlangsung lama karena harus tutup gara-gara perusahaan pupuk yang digeluti sang ayah harus gulung tikar. Ditambah lagi, ibu Dior meninggal tepat setelah tiga tahun dia membuka galeri kecilnya. Tentu ini merupakan pukulan terberat bagi Maurice Dior. Oleh karenanya, dengan terpaksa Dior pun harus menutup galeri.
Hidup Mandiri
Beruntungnya, Dior merupakan laki-laki yang pantang menyerah. Dia memutar otak untuk mencari peluang agar hasil karyanya bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat. Langkah pertama yang dilakukannya dengan menjual sketsa busana untuk rumah adibusananya. Sampai pada akhirnya, di tahun 1935, Dior mendapatkan pekerjaan sebagai ilustrator di sebuah majalah bergengsi semacam Figaro Illustre.
Tidak disangka-sangka, setelah tiga tahun tawaran selanjutnya pun datang sebagai asisten desainer Robert Piguet untuk mendesain tiga koleksinya. Bahkan, selama perang dunia II dia pun pernah membuat gaun untuk istri perwira Nazi. Hal ini membuatnya semakin dikenal oleh beberapa kalangan karena hasil desainnya yang tidak biasa.
Terlebih lagi, setelah bekerja sebagai asisten desainer Piguet, dia banyak menemukan pelajaran berharga di mana keanggunan Slot Gacor Terpercaya sejati sebuah karya itu bisa datang dari kesederhanaan. Karya orisinal yang dilahirkannya untuk Piguet pun diberi nama “Cafe Anglais” dan sukses menarik perhatian masyarakat.
Kerja kerasnya selama ini ternyata membuahkan hasil. Apalagi dengan pengalaman di berbagai tempat, akhirnya membuatnya ditawari kerja sama dengan Pierre Balmain serta desainer Marc Bohan. Oleh karenanya, Dior terus mengepakkan sayapnya agar karyanya semakin dikenal oleh lapisan masyarakat. Tapi sayangnya, Dior harus meninggalkan Piguet karena pekerjaan wajib militer. Passion itu pun harus tertunda untuk beberapa waktu.
Namun, bukanlah Dior jika mudah menyerah. Setelah lepas dari wajib militer itu, tepat di tahun 1942, akhirnya dia pun kembali menjamah dunia fashion yang selalu dirindukannya. Karena keterampilannya dalam hal mendesain itulah dia sukses bergabung dengan perusahaan fashion cukup besar yang dimiliki Lucien Lelong di mana dia dan Balmain merupakan desainer utama di perusahaan tersebut.
Di samping itu, Dior mendapatkan tawaran untuk mendesain gaun para istri perwira Nazi dan kolaborator Perancis. Pekerjaan ini mengharuskannya untuk terus aktif selama perang dunia II, seperti halnya rumah mode lainnya yang tetap beroperasi.
Awal Kesuksesan
Karya-karya yang dilahirkan Dior ternyata berdampak besar bagi masa depannya. Pada tanggal 8 Desember 1946, Dior mantap membuka usahanya sendiri dari nol. Berdirinya rumah busana Dior juga dibayang-bayangi oleh Marcel Boussac yang disebut “The King of Cotton”, seorang pengusaha pakaian. Usaha Dior semakin melonjak naik berkat dukungannya, terutama dalam hal bantuan dana. Jadi tidak heran jika usaha Dior tetap stabil atau bahkan lebih daripada itu.
Berkat Boussac juga lah dalam waktu singkat tingkat produksi semakin naik. Tidak hanya itu, jumlah pegawai pun bertambah mengingat permintaan yang ikut melonjak tajam. Karena hal inilah, Boussac yang memegang kendali semua usaha yang didirikan oleh Dior. Sementara itu, Dior berperan sebagai penggagas dan sejajar Creative Director. Namun hal itu tidak lantas membuat Boussac lupa diri. Dia pun memberikan gaji untuk orang-orang yang menurutnya berjasa, seperti halnya Christian Dior.
Seiring bergesernya waktu, nama Dior pun semakin dikenal. Karya-karyanya yang luar biasa mampu menghipnotis para pecinta fashion. Apalagi dia adalah seorang desainer yang profesional yang ahli dalam menciptakan bentuk dan siluet. Sampai pada akhirnya label New Look keluar.
Namun sayangnya, untuk menghasilkan sebuah karya tidaklah mudah, banyak cibiran atau bahkan penolakan secara langsung karena hasilnya yang dibilang kurang. Tapi berkat peristiwa itulah, ia meluncurkan label New Look saat itu karena sangat mempengaruhi mode dunia.
Tampilan gaya busana yang berbeda inilah yang menjadi alasan kuat kenapa desain Dior pantas mendapatkan label New Look. Tapi perjalanan panjang itu harus berakhir ketika liburan di Montecatini, Italy. Pada tanggal 23 Oktober 1957, Dior harus pergi untuk selama-lamanya. Banyak yang mengatakan bahwa desainer ini meninggal karena serangan jantung setelah tersedak tulang ikan. Namun, seiringnya berjalannya waktu, pada akhirnya diumumkan bahwa kematian Dior karena serangan jantung setelah bermain kartu.
Walaupun demikian, brand Dior merupakan brand sangat berpengaruh di dunia. Tidak tanggung-tanggung sederet brand ternama seperti Hermes, Gucci, Louis Vuitton dan lainnya pun menjadi kelas saingan beratnya hingga sekarang.